Mengamati Metamorfosis Kupu-Kupu

Beberapa waktu lalu, saya dan anak-anak berkesempatan menyaksikan secara langsung proses metamorfosis dari seekor ulat dewasa menjadi kupu-kupu. Hal yang baru bagi anak-anak dan juga saya. Dulu waktu SD saya cuma tau teorinya. Bahwa kupu-kupu bermetamorfosis sempurna. Dari telur, ulat kecil, ulat dewasa, kepompong, kupu-kupu. Saya hanya menyaksikan gambar prosesnya di buku dan di televisi. Belum pernah secara langsung. Maka melihat kupu-kupu keluar dari kepompongnya saya benar-benar bahagia.

Anak-anak saya baru bangun tidur waktu sang kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Saya bersemangat sekali untuk menunjukkan pada mereka. Eeeeeh merekanya malah datar banget ekspresinya heuu...



Kepompongnya



Awalnya kakeknya anak-anak menemukan ulat hijau di pohon jeruknya. Segera sang ulat hijau diambil dan dimasukkan ke dalam toples beserta tangkai daun jeruknya. Dua hari kemudian sang ulat sudah kaku mengeras dan menempel pada tangkai.

Dua minggu berlalu, awalnya suami saya beranggapan mungkin ulatnya sudah mati dan harusnya sudah kami buang. Ternyata saat ditengok sang ulat sedang mencoba keluar dan kepompongnya. Aaaaaak.. saya sampe bengong melihatnya. Keren banget! Masyaallah... Sangking bengongnya saya sampe lupa harusnya saya ambil kamera dan merekam aksi sang kupu-kupu baru (yakaliiiii eksis banget).

Saya baru bisa mendokumentasikan kupu-kupu yang masih lemah sayapnya hingga ia siap untuk terbang. Tapi segitu saja saya sudah terkagum-kagum dengan cara Allah menciptakan makhluknya. Tidak ada sesuatu yang kebetulan, semuanya berproses.

Sayap sang kupu-kupu yang baru keluar dari kepompong, masih lemah dan bengkok

Beberapa kali kupu-kupu mencoba berdiri namun terjatuh, mungkin sayapnya terlalu berat

masih berusaha berdiri

Berusaha mengembangkan sayapnya
Mulai mengembangkan sayap

Sayapnya terkembang sempurna

Saat sang kupu-kupu berhasil mengembangkan sayap sempurna saya bercerita ke teman-teman di grup whatsapp. Salah satu dari mereka pernah membaca bahwa kupu-kupu yang baru jadi harus segera dibebaskan terbang ke alam terbuka karena kalau terkurung dia akan kehilangan kemampuan alaminya untuk terbang. Saya pun bergegas melepaskan sang kupu-kupu. Takut zhalim sama kupu-kupunya. Awalnya dia belum bisa terbang, tapi sekitar dua jam setelah menetas sang kupu-kupu akhirnya bisa terbang juga.


Setelah berhasil menyaksikan proses metamorfosis kupu-kupu ini saya jadi terpikir menyaksikan dan mendokumentasikan metamorfosis sempurna lainnya, yaitu metamorfosis kodok. Kemarin sempat banyak telur kodok di selokan depan rumah. Awalnya mau saya ambil lalu simpan di toples tapi sayanya geli sendiri, lalu saya mengurungkan niat itu. Semoga lain kali kalau musim kodok bertelur saya sudah berani ngambil telur kodok di selokan dan motoinnya tiap hari hahaha...

Ada yang pernah punya pengalaman yang sama menyaksikan proses metamorfosis?

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini