Syira is turning one

Happy Birthday adek Syira Pramudita aka Cia...
Jadi pengen cerita sekilas kelahiran Cia.
Hari itu jumat 2 Mei 2014. Saya bangun pagi dengan perasaan biasa saja. Sarapan, melayani suami, riweuh sama Sachie, menyiapkan segala keperluan Sachie dan ayahnya lalu kami berdua mengantar suami sampai halaman.
Setelah suami berangkat saya langsung bawa sachie ke atas untuk mandi. Setelah sachie mandi saya merasa mulas. Kontraksi. Makin keras hingga saya gak sanggup berdiri. Saya lihat ritmenya. Sepuluh menit sekali. Saya pikir sudah tiba waktunya. Lalu saya telpon suami yang baru setengah jam berada di kantor.
Suami sempat bilang mungkin kontraksi palsu lagi. Mengingat seminggu sebelumnya sudah pernah kontraksi palsu dari jam 8 pagi hingga jam 2 siang. Dengan ritme lebih cepat, lima menit sekali.
Suami bilang, sabar saja nanti sore kita cek ke dokter seperti minggu lalu. Tapi saya ngotot minta suami pulang segera karena saya benar-benar mulas dan saya sampai tidak sanggup berdiri. Lalu saya keluarkan jurus pamungkas para wanita, menangis huwaahahah..
Saya menangis sambil ngomel-ngomel "ini aku udah berasa kayak subuh itu (subuh sebelum melahirkan sachie), aku udah gak sanggup jalan ini..." dan jurus ini berhasil.
Sepuluh menit kemudian suami sudah di rumah. Saya dibantu olehnya ganti baju, pakai kaos kaki, pakai jilbab. Sachie sementara dipegang ine nya (ibu saya). Alhamdulillah tas memang sudah disiapkan sejak kehamilan masuk usia 8 bulan. Jadi kalau kondisinya begini tinggal sreet angkut, berangkat.
Kami ke RS Pusri. Jauh. 30 menit dari rumah. Tanpa macet. Kenapa pilih rumah sakitnya jauh sekali? Kepinginnya yang dekat saja. Hermina misalnya. Tapi banyak faktor, terutama asuransi dari kantor suami yang harus dengan sistem reimburse. Suami ngotot saya harus sekamar sendiri, karena saya berjilbab. Dia khawatir saya terbuka auratnya jika sekamar berdua. Biaya di hermina untuk kamar yg demikian agak sulit untuk kami siapkan di awal lalu diganti sebulan kemudian.
Sebab lainnya adalah sang dokter kandungan yang tau record kehamilan saya praktek juga di RS Pusri. Lagipula RS Pusri pelayanannya baik walau tak sebaik RS PMI Bogor dulu.
Dan karena saya suka komplek pusri. Dulu waktu SMA saya suka ikut i'tikaf ramadhan di masjid pusri. Saya suka sekali lingkungannya. Rindang, tenang. Suka sekali nuansanya. Komplek pusri ini juga bikin saya akhirnya memilih kuliah di IPB. Karena kepingin kerja di pusri lalu tingga di komplek pusri (maafkan imajinasi anak SMA yang gak gaul ini hahaha).
Eh fokus cerita lahiran dulu. Saya masuk RS jam 11 siang. Saat dicek ternyata sudah bukaan 4. Lalu saya melotot ke suami "gue bilang juga apa" mata saya seolah ngomel hahaha..
Suami pamit sholat jumat setelah memastikan saya aman. Saya tarik tangannya lalu menanyakan satu hal penting
"Kak, kalau kita gak ketemu lagi setelah ini, kakak ridho kah sama aku?"
Dia geleng-geleng, mukanya pucat. Dia bilang saat itu dia teringat kakak kelas saya yang juga tetangga kami di Bogor yang meninggal dunia setelah melahirkan. Suami membisu. Menatap saya lagi lalu bilang
"kakak ridho, tapi bertahanlah.. Semoga baik-baik saja..", setelah sholat jumat dia menangis. Dia tak tau apa kabar istrinya di kamar bersalin. Dia takut saat kembali sang istri sudah tiada. Duh nulis ini mewek.. T_T
Setelah sholat jumat saya melihatnya tersenyum sambil menyingkap tirai, alhamdulillah kami masih jodoh heuheu.. Hampir dua jam kami menunggu hingga akhirnya sang ketuban pecah dengan dibarengi suara letusan. Bener deh itu ketuban meletus. Dulu pas lahiran sachie gak seheboh itu rasanya. Dan beberapa menit kemudian pukul 15.15 wib sang bayi lahir. Tangisnya keras.
Setelah dielap-elap sedikit (apadeh dielap-elap, dibersihkan haha) syira langsung ditaro di atas tubuh saya. Proses ini namanya inisiasi menyusu dini (IMD), berlangsung sekitar 40 menit sambil saya dijahit oleh dokter. Keberadaan syira yang lucu sambil mencari puting susu di atas tubuh saya membantu saya mengalihkan rasa sakit dijahit. Ampun booo.. Sesakit-sakitnya melahirkan normal yang paling sakit itu dijahitnya huhuhu..
Dua hari kemudian kami boleh pulang. Alhamdulillah Allah percayakan kami dua anak. Semoga kami bisa menjaga amanah Allah ini sebaik-baiknya.

You Might Also Like

4 comments

  1. Des, minta no hp yang aktif dipake WA donk. Ada yang mau ditanya :). Makasih.

    ReplyDelete
  2. gemuk yo sachie pas lahir.
    btw, ngapo jadi drama tuh pas nak lahiran?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kok sachie bro? syira ituuuuuu dari judul bae la syira *getok*
      bukan drama itu, jangan cak cak dak kenal aku, itu bukan drama tapi serial cantik hahaha

      Delete

Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini